Cari Blog Ini

KARYAKU

Selasa, 14 Desember 2010

Kamis, 09 Desember 2010

Senin, 26 Juli 2010

Di balik gurau dan sendu


Malam sunyi berkabut tebal
Kutatap langit tapi tak bisa kulihat
Seakan bintang-bintang sembunyi dariku
Semakin terasa kesendirianku
Kata demi kata kusatukan
Menemani hati yang sepi tak bertepi
Kala siang aku tertawa lepas
Cahaya terang menerangi
gelapnya hatiku yang sendu
Tak terasa pagi menjelang
Semalaman aku termenung dalam sunyi
Kenari berkicau dengan riang dalam sangkar
Penanda hari telah menjelang
Ku lihat kenariku yang riang,seperti bergurau
seperti tertawa, menyanyi tanpa beban hidup
Tapi dalam tawanya, dalam guraunya
adalah tangis hatinya yang sendu

eeling_waspodo

Senin, 15 Maret 2010

kata bijak


Kumpulan kata-kata bijak, karya Harun Yahya yang telah diterbitkan di berbagai media cetak di Turki dan di banyak negara di dunia.

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.
Nabi Muhammad SAW

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
Khalifah ‘Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan.
Ibnu Mas’ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
Khalifah ‘Ali

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.
Imam An Nawawi

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.
Khalifah ‘Umar

Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya.
Johann Wolfgang von Goethe

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
Johann Wolfgang von Goethe

Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran.
Johann Wolfgang von Goethe

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang.
Einstein

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian.
Einstein

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang.
Einstein

Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya – langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya.
Einstein

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan “rendah hati.”
Einstein

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri.
Einstein

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
Einstein

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung.

Falsafah "Terima Kasih"

kata yang paling indah di dengar oleh seluruh lapisan jiwa dan seluruh lapisan alam adalah "Terima kasih"
Terima kasih sebetulnya hanya dua kata yang mungkin sangat mudah kita ucapkan pada orang yang telah bejasa pada kita atau orang yang telah memberi kita sesuatu. Terima kasih ternyata sangat memiliki arti yang tak ternilai dari orang yang mendapatkan dan yang memberi. Sesungguhnya hanya dengan dua kata itu akan membuat seseorang merasa bahagia dari lapisan jiwa dan seluruh lapisan alam yang takkan bisa diugkapkan dengan kata-kata. Marilah kita budidayakan untuk mengucap terima kasih kepada siapapun yang telah memberikan sesuatu kepada kita. Misal kita mengucap terima kasih pada Tuhan, Orang tua, keluarga kita, teman kita dan orang-orang disekililing kita. Terima kasih

kata mutiara

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan
apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana,
cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai
itulah yang sukar diperoleh.

Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

Rabu, 10 Maret 2010

selalu mengalah

SELALU MENGALAH

Ternyata kedua kata Selalu dan Mengalah bila digabungkan akan menjadi kata yang memiliki arti filsafat yang sangat berguna bagi kita semua terutama bagi makhluk Tuhan yang ditakdirkan memiliki cipta rasa dan karsa, sehingga membuat manusia selalu ingin lebih dan lebih. Dalam hidup kita ternyata mengalah pada hal-hal yang mungkin membuat emosi kita meledak-ledak lebih baek dan lebih mudah mengatasi masalah yang kita hadapi. Mengalah bukan berarti kita kalah dan bukan juga berarti kita takut tapi dengan mengalah itu sebenarnya membuat kita menjadi lebih dari seorang manusia,kenapa karena kita berhasil mengendalikan nafsu kita.

Senin, 08 Maret 2010

ELING WASPODO BUKAN HANYA SEBUAH NAMA

sumber dari: http://ekoponco.blogdetik.com/2009/10/28/ilmu-hakekat/

Manusia pada dasarnya tidak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat, dimana di dalamnya banyak diwarnai perbuatan baik, saling membantu, pengorbangan, dan saling antara sesama. Seiring dengan itu sifat angkuh, sompong, serakah, dan ego pribadi di dalamnya cukup kental mewarnai, yang akhirnya menjadi suatu perpaduan harmoni kehidupan masyarakat. Pertarungan antara beragam sifat manusia tersebut jadi santapan sehari-hari pada kehidupan kita, baik di keluarga, lingkungan, sampai pada tataran kehidupan yang lebih luas. Itu semua adalah sifat-sifat manusiawi kita yang terbawa sejak lahir, dan sudah menjadi kodrat manusia.

Sebagai salah satu dari penggalan masyarakat, akankah kita mampu turut memberikan goresan pada lukisan alam kehidupan ini? Warna apa yang akan kita goreskan? Apa goresan kita menambah padunya harmoni, atau malah merusaknya? Mari semua pertanyaan itu kita renungkan jawabannya. Jangan terburu-buru menjawab, sebab nanti bisa salah jawab dan tidak sama dengan kenyataan yang ada. Mari kita renungkan lebih dulu, baru nanti kita menjawabnya. Bisa sendiri-sendiri, maupun bersama-sama. Terserah, asal semua jawaban keluar dari nurani dan pikiran jernih kita masing-masing .

Apa yang kita lakukan kemarin, hari ini—termasuk dalam kegiatan P2KP yang sedang kita lakukan—dan yang akan dating. Dalam konteks yang sedang kita bangun ini adalah suatu karya nyata kita, baik diri kita pribadi, teman, tim, orang lain, masyarakat, maupun atasan kita, pada tatanan harmoni alam raya ini. Apapun yang kita lakukan, baik sengaja, karena tugas, atau bahkan karena niatan pribadi, sedikit banyak akan membawa pengaruh pada tatanan masyarakat. Jika itu kita lakukan bersama secara terus-menerus, maka akan menjadi suatu gerakan besar yang akan membawa perubahan. Dari sinilah kita harus mulai waspada. Kenapa kita harus waspada? Mari kita telusuri jalannya dan kita lihat bersama-sama.

Kehidupan masyarakat diciptakan Tuhan dengan segala kebesaran-Nya. Di dalamnya terdapat siklus dan mekanisme yang terus berjalan dan berputar. Juga terdapat berbagai macam tatanan dan harmoni yang berjalan dalam sebuah mekanisme besar. Apapun yang terjadi, semua saling memberi kontribusi terhadap jalannya mekanisme kehidupan ini, meski itu kecil, tetap akan ada pengaruh dan dampaknya. Semua itu akan dirasakan serta berimbas pada semua elemen dan tatanan yang ada didalamnya, secara langsung atau tidak, nyata atau samar, disadari atau tidak, semua akan dapat kita rasakan dan alami bersama. Tak perlu diberi contoh, karena kita paham akan hal itu semua.

Maka, apapun bentuknya, kita harus sadar apa yang kita lakukan akan punya andil dalam proses dan mekanisme di masyarakat. Jika kita sadar akan hal itu, apapun yang akan kita lakukan—seperti P2KP ini—dengan kemauan kita secara pribadi atau bersama-sama, kita harus sadar dan memahami hal ini. Memang kita bukan apa-apa. Kita ini kecil dalam tatanan masyarakat. Tapi sesuatu yang kita lakukan, pasti memberi andil di dalamnya. Kita harus menyadari diri dan kekuatan kita. Lalu, apakah kita akan menentang arus besar dan akankah kita hancur tergilas? Atau kita akan mengalir dan hanyut pada arus ini sampai babak belur, terbentur kesana kemari? Ataukah kita mengikuti arus ini dengan satu prinsip yang berpadu dengan alam, kemudian kita sampai pada tujuan dengan selamat dan terjadi harmoni dalam diri kita dan masyarakat? Mari kita renungkan bersama-sama dan kita pilih dengan sadar, jalan mana yang akan kita ambil. Sadar atau tidak sadar, setiap menit, setiap detik, apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita akan berdampak dan berpengaruh pada jalannya tatanan masyarakat. Adalah pilihan kita, mau memaksakan diri, hanyut, atau kita turun memberi harmoni? Itu semua adalah suatu pilihan yang tentunya punya konsekuensi dan jalan yang berbeda-beda. Silahkan kita memilih jalan masing-masing.

Jika kita sadar akan semua itu, maka yang dapat kita lakukan adalah waspada terhadap dinamika kehidupan di sekitar kita. Berhati-hati dalam setiap tindakan agar harmoni tetap terjaga dan kita sampai di tujuan kita. Tapi, itu semua tidak akan mudah kita lakukan karena dalam keseharian kita masing-masing punya peran. Dalam P2KP ini kita punya peran besar, tanggung jawab yang besar, tekanan yang besar, dengan aturan-aturan yang harus kita jalankan bersama. Ini merupakan tantangan bagi kita semua yang terlibat dalam P2KP. Dengan P2KP, kita mau apa dan bagaimana semua sudah jelas, tinggal bagaimana kita melakukannya di masyarakat.

Sekarang kita jadi pusat perhatian. Apapun yang kita lakukan akan dilihat, didengar, dan diikuti oleh masyarakat. Pertanyaannya tinggal bagaimana kita melakukan kewajiban kita agar dapat sejalan dengan tujuan P2KP, sejalan dengan tujuan kita, dan sejalan dengan tujuan di alam raya ini, agar terjadi keterpaduan harmoni. Ternyata benar petuah orang tua dulu, "Sak bejo-bejane wong lali, isih bejo wong kang tansah eling lan waspodo." Kita harus selalu ingat dan waspada terhadap diri dan tindakan kita, termasuk di dalamnya harmoni kehidupan.

Ternyata, memang seharusnya di setiap tindakan dan kegiatan apapun yang kita lakukan dalam kehidupan—termasuk P2KP yang sedang kita lakukan bersama-sama di masyarakat—kita dituntut untuk selalu ingat dan waspada agar harmoni dalam kehidupan ini selalu terjaga, karena kita adalah salah satu bagian didalamnya. Begitu juga dengan kehidupan diri kita pribadi, bukankah juga harus kita jaga keharmonisannya? Benar, kita harus selalu “Iling lan Waspodo” dalam menjalani kehidupan di alam raya ini. Catatan penulis: Ini adalah sebuah renungan pribadi, bukan untuk menggurui atau menasehati. (TF 9 Kauman, KMW XV Jatim; nina)

Sabtu, 06 Maret 2010

Oemar Bakrie

Waktu terus berlalu tanpa terasa sudah 23 tahun aku mengeyam getir pahitnya hidup. Kata orang aku masih belum cukup umur tuk menghadapi semua perjalananku, tapi memang semua yang kita alami itu adalah pengalaman yang tak ternilai harganya. Lima belas tahun yang lalu aku duduk dibangku sekolah dasar, sekolah yang menjadikan aku orang yang lebih berguna. Seperti layaknya teman-teman seusiaku waktu itu aku kelas 3 (tiga) masih senang bermain apapun.

Jumat, 05 Maret 2010

puisi

Bayang-Bayang Kesalahan

malam semakin larut
hawa dingin mulai merasuk jiwa
teringat masa-masa bersamamu
tak kuasa ku bertahan
ku coba mengayunkan jemari
mencoba ku tuliskan isi hatiku
tapi ternyata tak kuasa
batinku ku ucapkan
bayang-bayang itu selalu menghantuiku
disetiap ku beranjak pergi
disetiap ku mulai meniti
sampai pagi menjelang
hanya kertas putih
yang tak bertuliskan
sepatah kata pun tak sanggup
ku ucapkan....

pantun jenaka


Pantun Budi

1.

Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

2.

Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

3.

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

4.

Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik

5.

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

6.

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi

7.

Ayam jantan si ayam jalak
Jaguh siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari

8.

Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik

9.

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

[sunting] Pantun Jenaka

1.

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

2.

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

3.

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

4.

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

5.

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

6.

Ada apa diseberang itu
Mentimun busuk dimakan kalong
Ada apa diseberang itu
Bujang bungkuk gadis belong

7.

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

[sunting] Pantun Kepahlawanan

1.

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa

2.

Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

3.

Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya

4.

Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak

5.

Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan Melayu hilang dibumi

[sunting] Pantun Kias

1.

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga

2.

Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

3.

Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu

4.

Kayu tempinis dari kuala
Dibawa orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama menjadi cuka

5.

Disangka nenas ditengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari